REVIEW JURNAL KEWIRAUSAHAAN
Judul : PENGEMBANGAN UMKM MELALUI DIGITALISASI TEKNOLOGI DAN INTEGRASI AKSES PERMODALAN
Jurnal : Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Volume dan Nomor : Vol 8, No.2, Juni 2020: 248-256
Jumlah Halaman : 9 halaman
Tahun :
Penulis : Ramlah Puji Astuti, Kartono, Rahmadi
Sumber :
Reviewer : Muhammad Zein Fathira (190111110)
REVIEW JURNAL
PENGEMBANGAN UMKM MELALUI DIGITALISASI TEKNOLOGI DAN INTEGRASI AKSES PERMODALAN
LATAR BELAKANG
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia (Susilo dkk, 2008). Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia.
Berdasarkan Survai BI, per Januari 2015 diketahui bahwa modal sendiri sebanyak 82,7% sedang dari sumber lain hanya 17,3%, antara lain dari perbankan 13%. Dukungan pinjaman perbankan kepada UMKM per Juni 2015 adalah 19,8% dan pinjaman masih didominasi oleh usaha menengah, diikuti oleh usaha kecil. Bagian terkecil diterima oleh usaha mikro padahal usaha ini di huni oleh 84.5% UMKM.
Sebagai kabupaten perdagangan, Kabupaten Cirebon memiliki bebagai jenis UMKM unggulan seperti UMKM Batik, makanan olahan, rotan, perikanan dan lain-lain. Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon pun dari tahun ke tahunnya menunjukan peningkatan yang signifikan. Jumlah UMKM yang tersebar di wilayah Kabupaten Cirebon pada tahun 2018 sebanyak 31.034 unit. Berdasarkan jenis industrinya terlihat bahwa sebagian besar merupakan industri makanan yaitu sebanyak 18.161 unit, kemudian perdagangan sebanyak 10.401 unit, yang ketiga adalah industri jasa sebanyak 1.378 unit, dan industri konfeksi sebanyak 856 unit.
METODE
Metode yang diterapkan untuk mencapai pemecahkan permasalahan ini adalah metode sistem tindakan dan pembelajaran yang partisipatif yang dikenal sebagai metode PLA (Participatory Learning and Action). Metode pemberdayaan masyarakat ini dikembangkan oleh Linda Mayoux tahun 2000-an (Sadia, dkk 2013). PLA merupakan metoda pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari proses belajar tentang suatu topik, pengolahan, pemeliharaan, dan lain sebagainya setelah itu diikuti aksi atau kegiatan riil yang relevan dengan materi pemberdayaan masyarakat tersebut (Mardikanto, 2013). Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, solusi yang dapat ditawarkan adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi pentingnya penggunaan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 dalam persaingan bisnis yang mereka jalani
2. Sosialisasi teknik pemasaran produk UMKM melalui media elektronik oleh pelaku UMKM di Desa Sindangkasih
3. Sosialisasi jaringan distribusi barang hasil produksi UMKM di Desa Sindangkasih
4. Sosialisasi dan Pendampingan untuk mengakses permodalan oleh pelaku UMKM di Desa Sindangkasih
HASIL PEMBAHASAN
Dari Hasil analisis yang telah dilakukan di desa sindangkasih yang dilakukan selama 1 bulan, pada awalnya para pelaku UMKM belum memahami mengenai kewirausahaan(bagaimana pentingnya manajemen kewirausahaan, prinsip prinsipnya, belum termotivasi untuk memajukan usahanya,dll), belum memahami Peluang dan kendala bisnis UKM (belum memahami kendala-kendala yang terjadi dalam bisnis yang diajalnakan, belum dapat menjelaskan tantangan dan peluang yang ada dalam usaha yang dijalankan, belum dapat memahami struktur usaha yang dijalankan.), belum memahami permodalan UMKM (masih kesulitan dalam menentukan jumlah modal yang dibutuhkan, sulit mendapat akses permodalan, sulit menentukan penentuan modal usaha,dan juga sulit dalam mengelola modal yang dimilikj), belum memahami perencanaan keuangan. Tetapi dengan dilakukan pendampingan yang baik, diberikan pemahaman mengenai hal hal tersebut dan diberikan motivasi terkait hal hal tersebut, para pelaku UMKM tersebut dapat memahami dan mempraktekan materi materi yang diberikan dan mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik lagi dan juga melek teknologi. Secara umum kegiatan pendampingan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Tahap awal: Sosialisasi mengenai perkembangan teknologi bagi pelaku UMKM. Kegiatan ini dilakukan dengan penyampaian materi mengenai teknologi pemasaraan yang berkembang saat ini.
2. Tahap kedua : Pelatihan mengenai kemasan produk yang lebih modern dan lebih diminati masyarakat saat ini. Dalam tahap ini pelaku UMKM langsung diberikan pelatihan untuk membuat design kemasan, merk dagang dan komposisi yang tepat dalam pengemasan produknya.
3. Tahap ketiga : dalam tahap terakhir ini pelaku UMKM diberikan pelatihan mengenai perencanaan usaha. Mulai dari menghitung biaya produksi, harga pokok produksi, biaya investasi hingga laba yang diinginkan.
KESIMPULAN
keberhasilan pelaku UMKM dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang terkini seperti memanfaatkan platform digital sebagai media pemasaran dan juga media promosi.
Terjadinya peningkatan distribusi produk sampai keluar daerah.
Mudahnya akses permodalan sehingga dapat membuat usaha mereka maju dan berkembang.
SARAN
1. Dibutuhkan program lanjutan secar kontinyu sehingga mengarah pada peningkatan kapasitas UMKM
2, Diperlukan dukungan dari semua stakeholder (Dinas Koperasi & UMKM Kab. Cirebon atau lembaga terkait), sehingga pengembangan kapasitas UMKM Tenant dapat berjalan dengan efektif
Komentar
Posting Komentar